Rabu, 02 Desember 2015

dimana kah ketentraman dalam keluarga?

assalaamualaikum
sahabat blogger.
ini hanya sekedar curahan perasaan isi hatiku saat ini.
dimana aku mendapatkan ketentraman keluarga? kapan aku akan menemukannya?
tentunya, pertanyaan itu tidak layak untuk ku pertanyakan. krna Sang Maha Mengetahui dan yang Maha Mengatur segala urusan yang ada di langit dan di bumi ini bukanlah kita(manusia) melainkan Rabb yang Menciptakan, Mengatur, Mengetahui, yang Bijaksana lah yang tahu.
tapi, lewat kehidupanku yang ku jalani ini sekarang, kenapa keluargaku sendiri selalu menjauh dari jalan yang sudah di Tentukan oleh Allah Subhanallahu wa ta'alaa.
di beri pilihan antara jalan yang baik dan yang buruk, malah cenderung mengikuti orang orang yang lebih mnelusuri jalan yang tidak di ridhai oleh Allah.
apa salah aku mnyebutnya kafir? apa salah aku mnyebutnya sesat?
keluargaku, yang selalu mementingkan diri sendiri, memanfaatkan orang lain, mengatur segala sesuatu yang bukan haknya, bersuara tinggi ketika bermusyawarah, membela diri seakan akan dia yang paling benar.
apa aku salah bila menegur dengan lembut? tapi di jawab dengan perkataan yang kasar.
bukan mengambil hal yang baiknya. Masya Allah :'(
aku hanya menginginkan ketenangan, kebahagiaan, ketentraman, serta kedamaian di dalam keluarga ini.
apa lagi yang harus ku lakukan untuk menyadarkannya?
entah ap yang akan ku lakukan nanti, perenungan ini insya Allah membuahkan hasil yang bermanfaat. maaf bila ada kesalahan dalam perkataanku. yang sengaja maupun tidak.
mohon bimbingannya saudara(i) yang ku sayangi.
assalaamualaikum..

Senin, 05 Oktober 2015

Kesalahan yang Tidak diSadari Setiap Manusia

Assalaamu'alaikum.
saudara saudariku, entah apa yang setiap manusia fikirkan, aku tidak bisa melakukan apa apa selain beristighfar. perbuatan perbuatan yang tidak mereka sadari, yang memang di sengaja, setelah di pertanyakan, jawaban yang di dapat hanya "aku tau kok! ngga usah ikut campur urusan yang lebih tua."
apa salah bila yang muda menasehati yang baik untuk masa depan mereka sendiri?
bukankah islam itu hidup bersaudara? saling mengingatkan satu sama lain. saling berbagi, tolongmenolong.
(maaf) kenapa selalu merasa pintar? dan kenapa pemikiran setiap orang berbeda?? apa karena kebiasaan? atau tidak pernah diajarkan hal hal baik? di didik dengan kekerasan sehingga ada anak yang membangkang, melawan, bahkan mencaci/mencibir orang tuanya sendiri. [Masyaa Allah]
semoga kaum kaum muslimin[ah] semua tidak memiliki sifat sifat yang di benci dan di laknat oleh Allah Subhanallah Wa Ta'ala. thx

Wassalaam.

Minggu, 26 April 2015

Menghadapi Masalah (BAHAGIA)

Apa itu BAHAGIA?

Mungkin banyak yang sudah mempertanyakan tentang arti kebahagiaan yang hakiki. tapi mereka hanya sekedar bertanta-tanya mengenai hal tersebut, tanpa mereka punya niat untuk membuka rahasianya.
terkadang aku berfikir, apa BAHAGIA itu soal materi? Cinta? atau lain sebagainya.
sebelum aku memulai ini, aku ingin bertanya. Bagaimana BAHAGIA menurut kalian?
tentu banyak definisi-definisi BAHAGIA yang kalian perbicarakan. dari segi fisik, materi, dan rohani.
Tapi kenapa pendapatku selalu berbeda dengan kebanyakan orang di sekitar? Terutama sahabat-sahabatku sendiri. Jauh dari pemikiran masyarakat sekitar, aku merasa BAHAGIA itu tidak ada!
Tidak ada jika masih mementingkan kepentingan diri sendiri.

Sebelum membahas soal KEBAHAGIAAN itu, disini kita membahas terlebih dahulu soal kehidupan yang sebenarnya. Mungkin pandanganku soal kehidupan sedikit extrime. Sangat jauh dari akal fikiran manusia (ya walau aku juga masih manusia.hehe..hehe...).

Hidup didunia ini layaknya seorang petani. bekerja setiap hari untuk mencapai hasil yang dia inginkan. Yaitu KESUKSESAN! 
Tapi kenapa kita tidak bisa melihat dan belajar dari seorang petani?
Tiap harinya bangun pagi-pagi untuk menggarap tanah tempat menanam benih, merawat benih-benihnya, memupuknya, dari hari kehari untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
Dan menjualnya bagi yang benar-benar membutuhkan hasil panennya.
Maksudnya adalah, kenapa kita tidak tetap pada apa yang sudah di perintahkan oleh Rabb-NYA?
kita tahu, tapi selalu berpura-pura tidak mengetahui itu.
apa itu pantas?
Apa yang sebenarnya orang-orang fikirkan soal hidup ini?
Bumi ini hanya persinggahan, layaknya sebuah halte, dimana kita menantikan jemputan untuk menuju kehidupan/kebahagiaan yang sesungguhnya. Apa kalian mau terus-terusan tidur di halte? tinggal di halte? pasti tidak!
tapi kebanyakan manusia selalu bermain-main disitu.

mengumpulkan kekayaan, berlomba-lomba dalam meraih gelar, menilai orang lain, ikut campur dalam urusan orang lain. Apa mereka tidak sadar? Bahwa semua itu tidak akan berguna ketika dia sudah MATI?!
SUBHANALLAH!

semua yang sudah terjadi ini berdasarkan pengalaman pribadiku. Dari perjalanan yang selama ini ku tempuh. Orang-orang yang hanya ingin mencari kesenangan belaka dalam dirinya. Untuk dirinya.
Padahal kesenangan/kesusahan itu hanya kata orang.

Sekarang aku akan bercerita sedikit tentang senang.
Suatu hari, aku sempat mampir ketempat jual bahan. Dia punya toko banyak.
"Assalaamualaikum bang." ucap saya keepada yang punya toko bahan. Kebetulan juga beliau orang yang sering jadi tempat bertukar cerita denganku.
"wa'alaaikumsalam. Eh, qy. Apa kabar? lama ngga kelihatan." ujarnya.
"ada apa nih tiba-tiba mampir?"
"cuman kebetulan lewat" ujarku menjawab.
"kayaknya udah senang banget nih, punya toko banyak, yang awalnya satu, sekarang jadi lima." 
"yahh Qy. keliatannya aja senang. punya toko banyak, tapi jarang kumpul ama istri". Tandasnya.
"kalo mau tau orang yang paling seneng tuh, tuh si tukang cendol!". jawabnya kesal.
aku bingung, setelah itu aku langsung aja nyamperin si tukang cendol.
"eh dol, apa kabar?" (hehe..hehe..) kan dia jualan cendol.
"baik..baikk..."
"pengaen nanya nih skalian mau beli es cendol." ujarku.
"kata tukang bahan tadi, km orang yang paling bahaggia banget nih."
"wah!! bener-bener tuh si tukang bahan! kalo ngga suka tuh jangan main tuduh gitu aja! boro-boro seneng, iya tiap malam bisa kumpul bareng anak istri, tapi tiap jam 2malam di suruh bangun buat marutin santen!" tandasnya.
"kalo mau tau yang seneng itu siapa, tuh, yang punya mobil banyak! jawabnya si tukang cendol tadi nunjukun sebuah tempat.
ngga lama kemudian, aku langsung aja kesana.
"assalaamualaikum," kataku.
"wa'alaaikumsalam. ada keperluan apa ya? ujarnya.
"gini om. cman pengen nanya. om merasa seneng ngga?"
"maksudnya? jawabnya bingung.
"gini om, tadi aku ketemu tukang bahan, katanya yang seneng itu si tukang cendol, setelah ku samperin si tukang cendol, si tukang cendol bilang yang punya mobil banyak tuh yang paling seneng." ujarku.
sembari beliau melepaskan pecinya.
"aduh de, boro-boro mau seneng. emang punya mobil banyak, tapi liat tuh, semuanya pada mogok. ngga ada yang bisa jalan, lebih lagi kemarin-kemarin terus di datengin polisi, karna ada sopirnya yang kecelakaan nabrak orang, trus masuk jurang." "mana ada senengnya." ujarnya.
"kalo mau tau orang yang seneng tuh, itu tuh, kiai.
naah.. kiai juga kebagian.. :D
tapi namanya nanya sama kiai, pasti mudah, skalian belajar banyak.

Jadi besoknya aku langsung ketempat seorang kiai yang pernah mengajarkan aku banyak hal tentang dunia. sekalian silaturahmi ;)
"assalaamualaikum, kiai."
"wa'alaaikumsalam wr wb. Eh qy. Apa kabar? tumben nih dateng." tanya kiai.

langsung beliau mempersilahkan masuk.
"ah, enggak Pak kiai. berkunjung aja, silaturahmi. sekalian ada yang pengen ku tanyain nih."
"nanya apa qy?"
"pak kiai seneng ngga?"

"maksudnya?" tanya Pak kiai bingung.
"gini Pak kiai. kemarin, waktu aku jalan-jalan, kebetulan lagi nyari proses seneng. aku ketemu sama tukang bahan, wktu ku tanya, katanya si tukang cendol yang seneng, ku tanya yang jualan cendol, katanya yang punya mobil banyak. Terus kata yang punya mobil banyak, pak kiai yang seneng." ujarku.
"kalo bicara soal seneng atau susah. aku punya cerita ssedikit nih qy. dulu pernah saya di tanyain oleh orang. gini katanya, "wih pak haji, seneng banget sekarang, makmur banget punya banyak santri, ngga perlu kerja lagi." nah aku di situ agak marah juga, menandakan kita masih manusia, emosi banget qy. tapi krna lagi di depan banyak orang, aku cuma bisa diam, terus malamnya langsung ku kumpulin keluarga semuanya, rapat. tuh di depan ada tanah, kita bangun warung. biar kita ngga nganggur. nah, setelah beberapa bulan, mulai laku nih warung. dateng lagi orang belanja. habis itu dia ngomong, 'wah ni pak haji hebat juga, sukses semua, dunia akherat di embat semua.' kalo mau tau yang seneng tuh, pejabat." ujar kiai.
sekarang malah pejabat lagi kebagian =))

nah, ketemu ngga senengnya? 

susah senang itu kata orang!
berapa kali kalian merasa senang selama hidup? ngga ada yang tau kan? kita hanya merasakan susah senang disaat masalah itu datang. kita akan merasa susah ketika hidup kita ingin menjadi sepeerti orang lain!

buat para pembaca, aku minta maaf jika ada kesalahan kata dalam postinganku ini. sekali lagi aku minta maaf.

semoga dengan ini kita bisa sedikit belajar dan berbagi pengalaman. 
wassalaamualaikum wr. wb.